,,WelComE,,,,,,,,,,,,,,

,,Selamat datang di blog_ku,,,,

Selasa, 15 Juni 2010

AIR MATA CINTA

“Huufft…..” Ku hembuskan nafasku ini, betapa berat beban yang ada dalam pikiranku ini. “hufft….”. ku baringkan tubuh yang lemah ini di atas tikar milik temanku ini. Saat ini kamar tempatku & teman-temanku tidur tak ada seorang pun selain aku. Di kamar ini tepatnya kamar yang paling kecil jika dibandingkan dengan kamar atau asrama ikhwan yang lain. Kamar ini hanya diisi oleh 5 orang. Namun kamar ini sering dikunjungi dengan teman-teman yang lain, tapi saat ini hanya ada aku.
“ Akhi, aku tak akan menyalahi akhi, sungguh akh, cinta itu fitrah, cinta itu anugerah yang paling indah yang Ia berikan kepada setiap makhluk ciptaan-Nya, akhi, akhi boleh mencintai aku, itu hak akhi kok, tapi bukankah kita mengharap ridha dari-Nya. Akhi, cinta bisa menjadi suatu hal yang dibenci-Nya apabila kita tidak mau menjalaninya sesuai dengan aturan-Nya dan menyalahi makna cinta yang sebenarnya, akhi, cinta juga bisa menjadi sesuatu yang bernilai ibadah, manakala kita mau menjalani cinta itu sesuai dengan aturan-Nya. Nah, akhi tinggal pilih, apakah cinta akhi ingin menjadi hal yang dibenci-Nya atau sebaliknya? ”. aku teringat kata-katanya, dia adalah orang yang mampu membuat hati ini bergetar kencang, entah mengapa aku lemah dihadapannya. Dia adalah ukhti Ulfi, dia adalah wanita yang cantik, dan yang paling aku kagumi darinya adalah sifatnya, dia begitu shalehah.
Tak terasa pipiku hangat, hangat karna dibanjiri oleh air mataku ini. Betapa kata-katanya mampu menggetarkan hati ini dan menumpahkan air mataku ini. Ku pejamkan mata ini, sambil merenungi hati yang begitu galau.

“Assalamualikum…” teriakan dari luar kamarku telah membuyarkan pikiranku.
“Wa’alaikummussalam…” aku membalas salamnya dengan suara yang begitu rendah.
Dia masuk dan berjalan menghampiriku. Oh, ternyata dia Ahmad, teman sekelasku sekaligus teman sekamarku, cepat-cepat aku mengubah mukaku.
“Hai akhi, abis tidur nie ?”
“Ya nie akh,,” aku sedikit berbohong, karena aku tak ingin temanku ini tau akan masalahku. Tiba-tiba suasana menjadi hening.
“Akh, tadi dari mana ja ?” aku berusaha membuyarkan keheningan.
“Ya,,,, gitu deh,, he,,hehe,,,,” dia menjawab dengan sedikit gurauan dan tawa kecilnya.
Aku tak berbicara lagi, ku lihat dia membuka lemarinya dan sepertinya ia mengeluarkan makanan ringan.
“nie akh,, buat antum” dia menyodorkan tangannya dan memberikan makanan itu padaku.
“bener nie, buat aku ? terus buat antum mana ?”
“Dah ambil ja, tenang ja, masih ada ini kok,, he,,hehe,,,,”
“oh,, syukron ya akh”
“Afwan”
..................

by : Anta wijaya

(dilanjut nti lgi yach.........)